Analisis Search Usability dan SERP Situs BPS

Secara umum design interface dari search engine pada situs web www.bps.go.id sudah menyerupai tampilan search engine pada umunya. Posisi yang digunakan pada tampilan awal web adalah posisi standar sebuah search engine pada umumnya yaitu di sebelah kanan atas dari web dan search engine ini muncul disetiap halamn web di posisi yang sama (konsisten). Tidak ada text yang menghalangi box malah sudah diperjelas fungsinya dengan button pencarian. Panjang text box juga cukup baik, tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek dan cukup bisa menampung karakter sampai 21 karakter angka. Button ada di sebelah kanan dari text box dan nama button juga sudah standar dan tidak ada kejanggalan karena menggunakan kata “cari” atau mungkin bisa disamakan dengan search, tapi sangat disayangkan karena desain button dari “cari” terlalu standar.

Gambar 1. search engine sudah ada di kanan atas dari situs

Pembahasan berikutnya akan terkait dengan Search Engine Results Page (SERP). Saat memulai pencarian, hal yang pertama terpikir adalah langsung menekan tombol “cari” dan melihat respon dari web, dan inilah responnya.

Gambar 2. Respon yang diberikan oleh web ketika kita melakukan pencarian kosong

Sistem malah mengeluarkan semua berkas yang ada ke dalam hasil pencarian, harusnya sistem bisa menanggulangi masalah ini, bisa saja pengguna iseng atau memang tidak sengaja menekan tombol tanpa memasukan keyword apapun. Minimal sistem dapat memunculkan alert box atau halaman yang mengingatkan untuk memasukan keyword ke dalam text box.

Sekarang saya akan melakukan pencarian “iseng” yaitu memasukan keyword yang tidak memiliki arti, seperti di bawah ini.

Gambar 3. Memasukan keyword tanpa arti

Respon yang dikeluarkan sistem adalah.

Gambar 4. Hasil dari penelusuran yang tidak memiliki hasil

Sistem akan menampilkan hasil dari pencarian yang “seakan-akan” keyword yang kita cari masuk ke salah satu berkas di web tersebut, tapi kenyataannya tidak ada link yang dapat ditekan. Dalam kasus ini, seharusnya sistem minimal memberikan info bahwa keyword yang dimasukan tidak ada dalam berkas manapun. Saya juga tersadar dengan keanehan lainnya, bisa dilihat gambar di bawah ini.

Gambar 5. Keanehan pada text box

Bisa dilihat, setelah saya mencari kata “blablabla” tadi setelah saya lihat kembali ke text box ternyata disitu tidak tertulis kata “blablabla” yang saya masukan. Saya coba dengan kata lain, ternyata hasilnya masih tetap sama. Saya ambil kesimpulan, kata yang dimasukan ke dalam text box akan hilang secara tiba-tiba begitu result page muncul. Ini kesalahan yang lumayan mengganggu, karena dengan begitu pengguna akan dipaksa mengingat keyword yang dimasukkan sebelumnya. Seharusnya sistem minimal bisa memberitahukan keyword apa yang dimasukkan sebelumnya.

Ketika saya dengan sengaja memasukkan kata yang terkesan typo, lalu saya tekan button “cari”, maka hasil yang muncul adalah hasil yang sama ketika saya memasukkan keyword yang tidak memiliki arti.

Gambar 6. Contoh penulisan typo sttistika (statistika).

Search engine yang baik adalah yang bisa memberikan tips kata yang benar yang seharusnya dimasukkan oleh pengguna. Hal ini dimaksudkan untuk menanggulangi masalah salah pengetikkan sekaligus membantu pengguna untuk mencari ejaan suatu kata yang sulit. Seharusnya sistem ini minimal bisa memberitahu bahwa kata tersebut salah atau tidak termasuk ke dalam berkas (sama seperti poin sebelumnya). Tapi sisi positif dari sistem ini adalah sistem search engine ini telah memenuhi standar bahwa input yang dimasukan tidak case sensitive.

Selanjutnya mari kita lihat bentuk antarmuka dari result page yang diberikan oleh sistem

Gambar 7. Hasil pencarian

Pertama kali yang dapat dilihat adalah hasil yang berupa tabel, itu menurut saya tidak menjadi masalah, tapi yang sedikit mengganggu adalah tulisan “Judul Berita” di setiap tabel peng-kategorian. Itu untuk apa?. Mungkin sebaiknya setelah nama kategori tidak perlu dijelaskan ada label “Judul Berita”.

Setelah itu, bisa kita lihat hasil dari pencarian yang terkesan datar, tidak ada perbedaan warna antar link dan berita. Secara kasat mata ini akan membingungkan pengguna. Setelah cursor menuju link barulah terjadi perubahan, namun sangat disayangkan perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Link yang terlihat hanya diberi highlight warna yang warnanya juga hanya sebatas hitam dan putih. Sistem juga tidak memberiahu link mana saja yang sebelumnya sudah dibuka (dengan mengubah warna font). Peletakan tanggal pada hasil pencarian berkas ada baiknya disimpan di bawah setelah ringkasan berita dan diberi perbedaan warna. Jadi intinya sebaiknya ada perbedaan tampilan antara link, ringkasan berita, dan tanggal. Paging yang diberikan oleh sistem juga ada sedikit hal yang mengganggu. Sistem memberikan paging berupa daftar semua angka hasil paging tanpa memberitahu total berkas yang ditemukan ada berapa. Seharusnya sistem memberitahu bahwa pencarian berkas ini sudah mencapai no.urut tertentu dari total berkas yang ditemukan. Selain itu, paging yang baik seharusnya tidak menampilkan sekaligus semua angka daftar halaman yang ada, cukup 5-10 halaman awal lalu menggunakan fitur prev dan next agar lebih enak terlihat.

Dari beberapa hasil pencarian, ternyata web ini memiliki 4 kategori berkas seperti yang terlihat di bawah ini.

Gambar 8. Hasil pencarian berupa tabel kategori

Dengan hasil pencarian yang memuat ke-4 kategori yang disediakan sepertinya akan terkesan aneh, mungkin akan lebih baik jika kategori ini dipilih sendiri oleh pengguna dan dibuat dalam bentuk pilihan atau list dengan default salah satu kategori yang sering dicari pengguna. Pilihan ini dapat dimasukan ke menu advance search atau cukup disandingkan di samping text box untuk memasukan keyword dengan alasan agar pengguna hanya melihat hasil dari kategori yang diinginkan dan mengacuhkan kategori lainnya.



Berikut ini merupakan beberapa saran desain search engine situs www.bps.go.id

Gambar 9. Saran untuk antarmuka menu utama.

Hanya ada penambahan pemilihan kategori di samping text box agar nanti pengguna dapat memilih sendiri kategori pencarian yang diinginkan. Akan muncul alert bila text box masih kosong tetapi sudah ditekan tombol “CARI”.

Gambar 10. Contoh interaksi bila keyword yang dimasukan tidak dapat ditemukan.

Jika hasil tidak ditemukan, maka sistem akan memberitahu bahwa keyword yang dimaksud salah atau tidak ada di berkas manapun

Gambar 11. Solusi untuk masalah typo

Gambar 12. Saran antar muka halaman hasil pencarian

Gambar di atas sudah diubah berupa penambahan total berkas yang ditemukan, hasil pencarian berdasarkan pada 1 kategori saja, paging cukup sampai 5 selebihnya akan ditampilkan [prev] dan [next], disini juga diberitahukan tentang keyword yang sedang dicari, selain itu link halaman diberi warna yang berbeda dengan rincian isi berita dan tanggal yang ditaruh di kanan bawah dari tabel.



Referensi

Blachman, Nancy, Jerry Peek. (2007). Google Search Engine Results Pages (SERPs) – Google Guides [internet]. http://www.googleguide.com/results_page.html [Diakses tanggal 23 Oktober 2011].

DeGeyter, Stoney. (2008). Searching for Better On-Site Search Usability [internet]. http://www.searchengineguide.com/stoney-degeyter/searching-for-better-onsite-search-usabi.php [Diakses tanggal 23 Oktober 2011].

Justin. (2011). 10 Usability Guidelines For Designing The Search Interface [internet]. http://usabilitygeek.com/10-usability-guidelines-for-the-search-interface/ [Diakses tanggal 23 Oktober 2011].


G64090063

Read more


Analisis Top 10 Kesalahan Dalam Interaksi Web

a. Bad Search

Sumber web : http://www.indosat.com

Analisis:

Pada mesin pencarian di web ini ada beberapa hal yang sepertinya belum sesuai dengan keinginan pengguna, di antaranya :

Ø Tampilan serach box di halaman utama web ini sudah baik dan sudah menandakan bahwa itu untuk fungsi pencarian dengan diperjelas oleh kata-kata “Search Text Here” dan adanya icon kaca pembesar. Tapi, setelah ada mengetikan kata-kata dan mecoba untuk meng-klik icon kaca pembesar itu, yang didapat malah bukan hasil pencarian. Ternyata icon kaca pembesar itu hanya gambar yang unclickable dan pengguna diharuskan untuk tetap menekan enter. Namun setelah masuk tampilan hasil searching baru bisa berguna.

Ø Jika ternyata kita melakukan kesalahan dalam input sebuah keyword (typo), maka sistem tidak membantu dan memberi saran keyword yang dimaksud. (seperti yang dilakukan Google).

Ø Sistem di sini juga tidak memunculkan dan membantu pengguna dalam menemuka query yang dimaksud, misalnya bila kita mengetikan 1 atau 2 huruf maka di bawah box akan muncul beberapa saran keyword yang ingin digunakan.

(jika pengguna mengalami typo sistem tidak membantu membenarkan.)

Ø Jika ada pengguna yang iseng langsung melakukan click kosong atau memang sistem tidak dapat menemukan keyword yang diinginkan web akan memberikan interaksi yang sama yaitu halaman yang kosong di bawah search box. Seharusnya minimal memberi tahu pengguna untuk memasukan input, memberi sugesti kata yang dimaksud, atau malah memberi tahu bahwa keyword yang dimasukan tidak sesuai dengan artikel manapun.

(tampilan bila keyword tidak masuk artikel manapun)


b. PDF Files for Online Reading

Sumber web : http://ilmukomputer.org (hampir semua artikel)

http://www.scribd.com

Analisis:

Web ilmukomputer.org ini menyajikan banyak artikel yang ditulis oleh member-nya, namun setelah anda masuk ke salah satu artikel ada beberapa (hampir semua) artikel yang “memaksa” pengguna untuk membaca artikel dalam format . pdf dan mengunduhnya bukan dalam konteks web.

(contoh artikel, artikel yang ditulis hanya sebagian dan di bawahnya merupakan “versi lengkap” dari artikel)

Sedangkan pada kasus scribd.com memang menyajikan bacaan yang berupa .pdf namun ada pilihan untuk diunduh atau dibaca di tempat (dalam konteks web) namun walaupun dibaca di tempat, format .pdf ini masih menyisakan kesan ke pengguna bahwa ia sedang membaca dokumen yang biasanya dijadikan hardcopy.


c. Not Changing the Color of Visited Links

Sumber web : http://www.kabarsantai.info/

Analisis:

Web ini berisi banyak artikel dan karena banyak artikel ada baiknya menandakan artikel mana saja yang sudah dikunjungi. Namun web ini tidak mengubah warna link dari web yang sudah dikunjungi. Hal ini menyulitkan pegguna dan “memaksa” pengguna untuk mengingat artikel mana saja yang sudah dibuka.


d. Non-Scannable Text

Sumber web : http://www.gamefaqs.com/ds/989552-pokemon-black-version/faqs/62850

(dan hampir di semua bagian walkthrough)

Analisis:

Web ini menyajikan walkthrough untuk banyak game. Namun sayangnya walkthrough yang diberikan hanya berupa full-text tanpa gambar dan tanpa perbedaan bentuk/ukuran tulisan. Ini akan membuat pengguna merasa bosan membaca bahkan lebih buruk lagi pengguna yang membaca walkthrough bisa merasa tidak memiliki petunjuk untuk menyelesaikan games tanpa bantuan gambar.


e. Fixed Font Size

Sumber web : http://www.ownyourc.com/#/home

Analisis:

Sebenarnya situs ini menggunakan CSS yang baik, namun kelemahannya adalah pada tampilan font yang tidak bisa diubah. Ekspektasi awal saya terhadap web ini adalah dapat melakukan zoom untuk menutupi kelemahan pada font yang tidak bisa diubah, namun kenyataannya tidak bisa.


f. Page Titles With Low Search Engine Visibility

Sumber web : http://www.5safepoints.com/

Analisis:

Salah satu web yang saya kurang mengetahui konten dari web-nya. Yang pasti ketika masuk ke menu utama memang belum ada kejanggalan, tetapi setelah kita arahkan kursor ke page title yang ada di browser yang kita dapatkan adalah serangkaian kata panjang tanpa jelas asalnya, kita juga tidak akan mengetahui informasi apa atau company mana yang “mendiami” beranda situs ini.

Ada baiknya web ini menampilkan nama company di dalam judul halaman.


g. Anything That Looks Like an Advertisement

Sumber web : http://www.lingscars.com/

Analisis :

Terlalu banyak hal penting yang akhirnya tertimbun dengan iklan-iklan dan animasi-animasi tulisan yang berkelap-kelip menjadikan pengguna kesulitan dalam menangkap inti dari web ini.

Hampir di semua bagian web ini menggunakan animasi yang seperti meng-iklan-kan sesuatu sehingga menutupi fungsi web sesungguhnya (sebagai rental mobil). Pengguna akan kesulitan memfokuskan perhatian ke isi web ini, dikarenakan terlalu banyak pencampuran iklan dan isi web yang tidak tertata


h. Violating Design Conventions

Sumber web : http://www.dokimos.org/ajff/

Analisis :

Maaf sebelumnya, tanpa maksud menyinggung SARA dari konten di web ini. Bisa dibilang dan sudah dapat dilihat dari tampilan awal web ini, kita sudah disajikan sebuah tampilan yang “wah” untuk mata kita. Selain itu jika pengguna memilih salah satu menu dan “terlempar” ke halaman lain, maka pengguna akan mendapatkan design background yang berbeda-beda. Contohnya, dari halaman utama yang “pelangi” menuju halaman home yang lebih soft. Selain cukup mengganggu penglihatan, web ini juga tidak memiliki kekonsistenan dalam background setiap menu.


i. Opening New Browser Windows

Sumber web : http://msy.com.au/

Analisis:

Walaupun saya kurang mengetahui konten dari web ini, tapi yang saya ketahui hampir semua link di web ini memiliki “fitur” membuka tab/browser baru untuk berpindah dan ini cukup mengganggu selain dari desain web yang lumayan aneh.

Ini akan mengganggu pengguna karena dengan adanya “fitur” ini, seakan pengguna dipaksa meninggalkan fitur back yang sudah disediakan browser.


j. Not Answering Users' Questions

Sumber web : http://www.etsy.com/color.php

Analisis:

Web ini memang memiliki ide yang menarik dan “out of the box” , tapi web ini menyajikan fitur yang bisa diibaratkan “membeli kucing dalam karung”. Web jual-beli ini menyajikan cara jual-beli via warna, sedangkan biasanya yang diinginkan oleh konsumen adalah langsung dalam bentuk barang. Kelemahan dari fitur ini adalah walaupun warna yang kita inginkan ada, tapi belum tentu dalam bentuk barang yang kita inginkan. Jadi web ini belum bisa menjawab permasalahan kebutuhan barang yang diinginkan



best regard...

G64090063

Read more


QR Code Dengan Segala Fungsi Uniknya



Sekarang saya kembali lagi menulis di blog ini.

Kali ini saya ingin sekedar membagi informasi tentang QR Code.
Apa itu QR Code?
Mari kita lihat sekilas gambar di bawah ini.
qrcode
Nah gambar di atas itulah yang disebut QR Code. QR Code adalah Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi (2011, wikipedia). QR Code memiliki kemampuan dalam menyimpan data yang lebih besar dari code batang (Bar Code) biasa. QR Code sangat populer di Negara Jepang, karena QR Code ini dapat menampung informasi karakter kanji.

Awalnya kode QR digunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di manufaktur, namun kini kode QR digunakan dalam konteks yang lebih luas, termasuk aplikasi komersial dan kemudahan pelacakan aplikasi berorientasi yang ditujukan untuk pengguna telepon selular. Pertama kali diperkenalkan oleh media KOMPAS di Indonesia

Dengan seiring perkembangan zaman, QR Code semakin dimanfaatkan seunik mungkin. Kali ini saya akan membahas beberapa fungsi yang mungkin bisa dilakukan oleh QR Code.

1. Buat apa bawa-bawa KTP?
Sesuai dengan judul yang pertama, KTP (Kartu Tanda Pengenal) memang penting bagi setiap warga negara. Namun pernahkah berfikir bahwa, suatu saat nanti sebuah KTP atau tanda pengenal nantinya tidak hanya dalam bentuk sebuah kartu yang hampir tidak memiliki aspek kegunaan selain dari tanda pengenal saja.
Implementasi QR Code yang pertama ini, menggunakan fungsi QR Code dalam penyimpanan data pribadi yang disatukan dengan berbagai macam aksesoris fashion seperti cincin kalung atau gelang. Dengan menyatukan kedua aspek ini, maka jadilah sebuah aksesoris sekaligus tanda pengenal. Selain untuk bergaya, aksesoris ini juga akan menyimpan data pribadi anda. Selain untuk bergaya bisa juga untuk mengidentifikasi diri anda :)

2. Just say it with QR!! ^o^b



Diambil dari kisah Jerry Harrison, seorang Chief Operations Officer and Co-founder of Swoosh!, seseorang yang telah menggunakan QR Code dalam menyatakan cinta. Suatu hari Jerry mengajak kencan Anggie (pacarnya). Ketika mereka berjalan di Riverwalk, Jerry menunjukan sebuah stiker yang tertempel di sana (seperti gambar) dan ia menyuruh pacarnya untuk memindai QR Code itu dan secara langsung ponselnya terhubung ke sebuah video tentang mereka berdua. Di akhir video itu ternyata tersimpan ucapan "Will You Marry Me?". Anggie pun terkesima dan sulit untuk berkata "Tidak". (sumber: http://2d-code.co.uk/marriage-proposal-qr-code/).

Dari kisah di atas, mungkin dengan kreatifitas masing-masing, QR Code bisa digunakan dalam menyimpan pesan-pesan yang sulit untuk diucapkan seperti "Will You Marry Me?". So, let's say it with QR Code.

3. Yang Dibeli Bukanlah Barang Aslinya
Sekarang ini, jika kita pergi ke toko, kita perlu waktu lama untuk mencari barang di toko itu. Dan itu membutuhkan waktu yang lama, dan jujur saya tidak suka berlama-lama dalam memilih barang yang ingin dibeli, membosankan
Saya akan lebih senang jika memilih barang dalam keadaan santai di tempat yang menurut saya nyaman. Bukan di toko yang penuh ibu-ibu yang memperebutkan barang hahaha. Oleh, karena itu saya berfikir jika suatu saat nanti akan ada sebuah toko yang menggunakan sistem QR Code ini.
Bagaimana sistemnya?
Pelanggan tidak perlu memilih-milih barang yang diinginkan di toko atau tempat jualan tersebut, tapi pelanggan hanya tinggal menetapkan barang yang ingin dibeli di katalog yang sudah disediakan (misalnya via katalog web) dengan kondisi senyaman mungkin pastinya. Jika pelanggan ingin membeli, pelanggan hanya tinggal mengunduh QR code yang berisi data barang yang ingin di beli. Setelah itu pelanggan tinggal pergi ke toko tersebut dan menukarnya dengan
barang yang "sebenarnya".

Mungkin dari ketiga ide aneh itu bisa diimplementasikan salah satunya :D

best regard...
G64090063


Read more

Category

There is HIMALKOM

There is HIMALKOM
go to

Followers

Web hosting for webmasters